Gosipbintang.com – Data yang diperoleh dari tiga lembaga survei mengenai elektabilitas Pilkada Jawa Barat 2024 menunjukkan bahwa pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (Dermawan) menempati posisi teratas di antara para kontestan. Dedi Mulyadi Tiada Tanding di Pilkada Jabar 2024 Hasil 3 Lembaga Survei.
Sebagai informasi, terdapat empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang telah mendaftar ke KPU Jawa Barat untuk Pilkada 2024.
Keempat pasangan tersebut terdiri dari Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina yang lebih dikenal sebagai Gita KDI, serta Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja.
Dedi-Erwan merupakan pasangan yang mendapatkan dukungan paling besar, didukung oleh koalisi Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, dan PSI, serta sembilan partai nonparlemen, yaitu Hanura, Gelora, Garuda, PKN, Buruh, Prima, Perindo, PBB, dan Partai Ummat.
Sementara itu, pasangan Syaikhu-Ilham memperoleh dukungan dari PKS, NasDem, dan PPP. Dedi Mulyadi Tiada Tanding di Pilkada Jabar 2024 Hasil 3 Lembaga Survei.
Dalam konteks Pilkada Jawa Barat 2024, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan telah resmi mendaftar ke KPU Jawa Barat, dan hasil survei terbaru menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan.
Sebelumnya, Ridwan Kamil dianggap sebagai kandidat terkuat dalam Pilkada Jawa Barat 2024 dengan tingkat elektabilitas yang tinggi. Namun, saat ini Dedi Mulyadi muncul sebagai calon gubernur yang paling berpotensi mengalahkan Ridwan Kamil yang maju di Pilkada DKI Jakarta.
Temuan survei yang dilakukan oleh Indo Riset pada 14-17 Agustus 2024 melalui zoom meeting menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi unggul secara signifikan di Jawa Barat, dan pada saat survei dilakukan, belum ada pesaing yang dapat menandingi posisinya di Pilgub Jawa Barat 2024.
Dalam survei berjudul “RK OTW Jakarta, Siapa yang Unggul di Jawa Barat?” yang dirilis pada Senin, 19 Agustus 2024, Dedi Mulyadi mengalami peningkatan elektabilitas sebesar 13 persen, dari 21 persen menjadi 34 persen.
Dalam simulasi yang melibatkan 11 nama, Dedi Mulyadi menunjukkan tingkat elektabilitas sebesar 68,8 persen, sedangkan calon lainnya masih berada di bawah 6 persen.
Dengan kondisi ini, kompetitor lain menghadapi tantangan yang sangat besar untuk bersaing dengan Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi Tiada Tanding di Pilkada Jabar 2024 Hasil 3 Lembaga Survei.
Demikian pula, dalam simulasi yang melibatkan 5 nama, Dedi Mulyadi kembali menunjukkan keunggulan dengan elektabilitas mencapai 76,8 persen, sementara calon lainnya masih di bawah 10 persen.
Dalam simulasi ini, di bawah Dedi Mulyadi terdapat Susi Pudjiastuti dengan 8 persen, Ahmad Syaikhu 5,3 persen, Ilham Akbar Habibie 3 persen, dan Ono Surono 2,3 persen.
Temuan dari Indo Riset juga menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi unggul dalam simulasi dengan tiga nama serta dalam simulasi head to head, dengan angka di atas 80 persen.
Dalam simulasi tiga nama ini, di bawah Dedi Mulyadi terdapat Ahmad Syaikhu dengan 6,3 persen dan Ono Surono 4 persen.
Selain itu, dari segi distribusi suara berdasarkan kabupaten/kota, survei ini menemukan bahwa dukungan terhadap Dedi Mulyadi unggul di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
Survei ini menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan suara Dedi Mulyadi secara signifikan setelah RK memutuskan untuk tidak maju di Jawa Barat.
Dedi Mulyadi menunjukkan keunggulan dalam semua simulasi elektabilitas. Dalam simulasi 5 nama, Dedi Mulyadi memiliki elektabilitas sebesar 76,8 persen.
Sementara itu, dalam simulasi 3 atau 2 nama, tingkat elektabilitas Dedi Mulyadi berada di atas 80 persen.
“Melihat data dari dua kali survei, masih cukup sulit bagi kandidat lain untuk menandingi suara Dedi Mulyadi, mengingat perbedaan tingkat elektabilitas yang cukup signifikan,” ungkap Roki Arbi.
Dalam survei ini, Indo Reset juga mencoba memasangkan Dedi Mulyadi dengan tiga nama calon wakil gubernur Jawa Barat.
Dalam penelitian ini, Indo Reset juga berupaya untuk mencocokkan Dedi Mulyadi dengan tiga nama calon wakil gubernur dari Partai Golkar, yaitu Atalia Praratya, Ade Ginanjar, dan Erwan Setiawan.
Hasilnya, pasangan Dedi Mulyadi dan Atalia Praratya memperoleh elektabilitas sebesar 84,3 persen, mengungguli pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie yang mendapatkan 8,2 persen, serta pasangan Ono Surono dan Acep Adang Ruhiat yang meraih 3,8 persen.
Selanjutnya, pasangan Dedi Mulyadi dan Ade Ginanjar memperoleh 81,2 persen, mengalahkan pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie yang meraih 9 persen, serta pasangan Ono Surono dan Acep Adang Ruhiat yang mendapatkan 5,2 persen.
Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan juga mencatatkan hasil yang baik dengan 81,5 persen, mengalahkan pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie yang meraih 9,3 persen, serta pasangan Ono Surono dan Acep Adang Ruhiat yang memperoleh 4,3 persen.
Menurut Roki, populasi dalam survei ini terdiri dari warga Jawa Barat yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah pada saat survei dilaksanakan.
Data populasi yang digunakan adalah Data Pemilih Tetap (DPT) dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahun 2024.
Sampel dalam survei ini dipilih secara acak dengan menggunakan metode multi-stage random sampling, yang mempertimbangkan proporsi jumlah pemilih serta sampel di setiap kabupaten/kota, serta proporsi jenis kelamin laki-laki dan perempuan (50:50).
Jumlah sampel dalam survei ini adalah 600. Dengan menggunakan 600 sampel, margin of error (MoE) survei ini adalah +/- 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Wawancara dilakukan secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur oleh enumerator yang telah dilatih. Dedi Mulyadi Tiada Tanding di Pilkada Jabar 2024 Hasil 3 Lembaga Survei.
Tabulasi survei dilakukan dengan aplikasi, sehingga proses survei dapat berlangsung dengan cepat, dan secara bersamaan dilakukan call-back serta spot-check oleh koordinator provinsi.
Pengendalian mutu dalam survei ini dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari pelatihan enumerator, pelaporan harian dengan menggunakan geotagging, pemeriksaan lapangan sebesar 10 persen oleh koordinator, serta panggilan kembali oleh tim pusat sebesar 60 persen.
Dalam proses pengendalian mutu, tidak ditemukan adanya data yang bermasalah.
Unit sampling primer (PSU) dalam survei ini adalah desa atau kelurahan. Di setiap PSU yang menjadi target, dipilih secara acak 5 Rukun Tetangga (RT), dan dari setiap RT yang ditargetkan, dipilih secara acak 2 Rumah Tangga (laki-laki dan perempuan).
Pemilihan sampel pada tingkat rumah tangga dilakukan dengan menggunakan angka acak Kish Grid. Waktu pengumpulan data berlangsung dari 14 hingga 17 Agustus 2024.
Hasil Survei Pilkada Jabar 2024 Sebelumnya
Berikut adalah hasil lengkap survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas, Indikator, dan SMRC dalam Pilkada Jabar 2024:
Survei Litbang Kompas
Litbang Kompas melaksanakan survei berkala di Pilkada Jabar melalui wawancara tatap muka pada tanggal 15 hingga 20 Juni 2024.
Sebanyak 500 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Barat.
Penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error sekitar 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Ridwan Kamil: 36,6 persen
2. Dedi Mulyadi: 12,2 persen
3. Bima Arya: 1,6 persen
4. Atalia Praratya: 1,6 persen
5. Ahmad Syaikhu: 1,0 persen
6. Desy Ratnasari: 0,8 persen
7. Deddy Mizwar: 0,8 persen
8. Alfiansyah Komeng: 0,8 persen
Tidak tahu/tidak menjawab: 41,0 persen
Lainnya: 3,6 persen
Survei Indikator
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, Ridwan Kamil memiliki elektabilitas tertinggi di Jawa Barat.
RK memperoleh elektabilitas sebesar 44,5 persen, mengungguli Dedi Mulyadi yang mendapatkan 33,2 persen.
Di posisi ketiga, Dede Yusuf hanya mencatatkan elektabilitas sebesar 5,4 persen.
Sebagai tambahan, survei ini dilaksanakan oleh Indikator Politik Indonesia pada tanggal 20-27 Juni 2024 dengan melibatkan 1.214 responden melalui wawancara telepon.
Margin of error dalam survei ini diperkirakan sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut adalah rincian elektabilitas 12 kandidat cagub dalam Pilkada Jawa Barat 2024 berdasarkan survei Indikator.
1. Ridwan Kamil: 44,5 persen
2. Dedi Mulyadi: 33,2 persen
3. Dede Yusuf: 5,4 persen
4. Haru Suandharu: 1,2 persen
5. Desy Ratnasari: 1,8 persen
6. Haru Suandharu: 1,2 persen
7. Ono Surono: 1,1 persen
8. Uu Ruzhanul Ulum: 0,9 persen
9. Ilham Akbar Habibie: 0,9 persen
10. Mochamad Irawan atau Iwan Bule: 0,6 persen
11. Taufik Hidayat: 0,4 persen
12. Syaiful Huda: 0,2 persen
Tidak tahu/tidak jawab: 7,6 persen
Survei SMRC
SMRC mengungkapkan bahwa elektabilitas Ridwan Kamil diperkirakan akan meningkat signifikan jika berpasangan dengan Ono Surono dalam Pilkada Jawa Barat 2024.
Hasil simulasi ini merupakan bagian dari survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan dipublikasikan melalui saluran YouTube mereka pada hari Sabtu, 13 Juli 2024.
Dalam simulasi tersebut, terdapat tiga pasangan calon yang disajikan kepada responden.
Pasangan pertama, Ridwan Kamil-Ono Surono, memperoleh elektabilitas sebesar 56,7 persen. Pasangan kedua, Dedi Mulyadi-Bima Arya, mendapatkan tingkat elektoral sebesar 37,3 persen.
Sementara itu, pasangan ketiga, Haru Suandharu dan Ilham Habibie, hanya meraih elektabilitas sebesar 1,3 persen, dengan 4,7 persen responden yang tidak memberikan jawaban.
Deni Irvani, Direktur Eksekutif SMRC, menyatakan bahwa pasangan Ridwan Kamil-Ono Surono dapat terbentuk jika Partai Golkar dan PDI Perjuangan (PDIP) melakukan koalisi.
Di sisi lain, pasangan Dedi Mulyadi – Bima Arya berpotensi diusung oleh Partai Gerindra dan PAN, sedangkan pasangan Haru Suandharu-Ilham Habibie dapat diusung jika PKS dan NasDem berkoalisi.
Deni menambahkan, “Ketiga pasangan ini mungkin terjadi, meskipun ada kemungkinan munculnya empat pasangan, meski kita belum mengetahui siapa yang akan menjadi pasangan keempat.”
Simulasi ini didasarkan pada perhitungan jumlah minimum kursi di DPRD Jawa Barat hasil Pemilu 2024, yang mensyaratkan minimal 24 kursi dari total 120 kursi di DPRD Jawa Barat untuk mengusung pasangan dalam Pilkada.
Ia juga menekankan bahwa tidak ada partai tunggal di Jawa Barat yang dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur secara mandiri, sehingga diperlukan pembentukan koalisi antar partai.
Ketiga pasangan ini merupakan kandidat yang selama ini diusulkan untuk berkompetisi dalam Pilkada Jawa Barat 2024.
Deni menyatakan bahwa tingginya elektabilitas Ridwan Kamil dipengaruhi oleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya sebagai Gubernur Jawa Barat sebelumnya, di mana 21,2 persen responden mengaku sangat puas dan 68,7 persen lainnya merasa cukup puas.
Survei ini melibatkan 410 orang dari setiap kota dan kabupaten, sehingga total responden mencapai 11.070, yang dilaksanakan antara 9 Juni hingga 1 Juli 2024.
Survei ini ditujukan kepada responden yang memenuhi syarat untuk menggunakan hak suaranya dalam Pilkada Jawa Barat 2024.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 1,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.***