Gosip Bintang – Entah apa yang ada dibenak seorang ibu warga Jakarta Timur, ia memiliki prilaku aneh. Bagaimana tidak? Ia tega merekam anak kandungnya saat digagahi oleh pacarnya.
Tak cuma itu, sang ibu melakukan hal yang lebih gila lagi, ia memaksa anaknya untuk melakukan aborsi.
Pihak Kepolisian menyebut sang ibu merekam putrinya yang masih berusia remaja saat digagahi itu demi kepuasan diri.
“Dari hasil pemeriksaan. Si Ibu merekam perbuatan tak senonoh antara putri dan pacarnya demi mendapatkan kepuasan diri ,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, sebagaimana dikutip detik.com, Selasa (21/5/2024).
Lebih lanjut, Kapolres mengungkapkan hal ‘aneh’ dalam kasus ini. Nicolas menyebut sang ibu juga memiliki rasa tertarik kepada pacar anaknya.
“Kasus ini agak aneh dan sedikit nyeleneh. Pasalnya, sang ibu jatuh hati kepada pacar anaknya,” terang Nicolas seraya menambahkan bahwa sang ibu yang kini jadi tersangka telah bercerai dengan suaminya.
“Ia telah cerai dengan suaminya. Kini ia tinggal dengan keluarga,” tambah Kapolres.
Akibat perbuatannya, tersangka disangkakan Pasal 76c juncto Pasal 80 dan/atau Pasal 77a dan/atau Pasal 76b juncto Pasal 77b UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 346 KUHP dan/atau Pasal 531 KUHP.
Korban kini masih dalam penanganan Yayasan Handayani Cipayung. Kemudian pacar korban dalam penanganan Polres Metro Bekasi Kota karena peristiwa persetubuhan terjadi di sebuah kosan di wilayah hukum Bekasi Kota.
Dipaksa Aborsi
Dalam kasus ini, sang korban hamil setelah digagahi oleh pacarnya. Sang ibu yang mengetahui kehamilan tersebut memaksa anaknya untuk melakukan aborsi.
Sang ibu membeli obat aborsi melalui tetangganya yakni seorang wanita. Tetangga tersebut kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
“Ketika anaknya hamil, ibunya berusaha untuk menggugurkan janin tersebut dengan berbagai cara, seperti membelikan nanas muda dan sebagainya. Namun kandungan anak tersebut tetap kuat,” jelas Nicolas.
Nicolas menambahkan bahwa ibu dengan inisial N ini meminta bantuan tetangganya untuk membelikan obat peluntur janin. Obat tersebut dibeli di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
“Orang tua kandung korban meminta bantuan tersangka lainnya, yaitu Ibu N, untuk membelikan obat aborsi yang dibeli di Pasar Pramuka,” kata Kombes Nicolas.
Setelah mengonsumsi obat aborsi, korban melahirkan bayi di kamar mandi. Kemudian, bayi tersebut dibawa ke puskesmas, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
“Anak korban aborsi tersebut meninggal. Setelah dilahirkan, ia mendapatkan pertolongan terlebih dahulu. Jadi, bayi tersebut dilahirkan di kamar mandi, kemudian dibawa oleh tersangka N, dan N menyarankan agar bayi tersebut dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan,” katanya.
Ibu korban mencoba berbagai cara agar kandungan anaknya dapat digugurkan. Sebagai informasi, korban hamil karena ibunya memberikan keleluasaan hingga anak tersebut diperkosa oleh pacarnya.***